Mengawali karier militersebagai serdadu Belanda, Ali Moertopo adalah simpul penting Soeharto dan politik Orde Baru. Dia intel, aktivis, dan politikus ulung.

Ali Moertopo membuka jalan bagi kekuasaan Soeharto. Dia meremukkan demokrasi justru ke-tika Indonesia tengah meninggalkan otoritarian-isme Bung Karno, la menggelar pelbagai operasi khusus: membabat partai politik untuk mem-besarkan Golkar, menciptakan fobia pada Islam dengan merangkul kelompok Islam radikal. Ali membuat politik tampil dalam wujud yang paling suram: kasak-kusuk dan adu domba.

Menjalani hidup yang penuh misteri, Ali tersing-kir di babak akhir. la menyerah kepada serangan jantung keempat di meja kerja.

Kisah tentang Ali Moertopo merupakan jilid ketiga seri "Tokoh Militer" yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo, Oktober 2013, Serial ini mengupas, menguak, dan membongkar mitos dan berbagai sisi kehi-dupan para perwira militer yang dinilai mengubah sejarah.


Donwload Full Ebook Klik Link Di Bawah ini :

Donwload Majalah Tempo Edisi : Rahasia-Rahasia Ali Moertopo

Posted by : West Odhe 1 Comment

APAKAH kajian feminisme di abad Milenium masih memeluk, menoleh atau sekadar melirik pada teori Marxis? Kajian feminisme di abad Mile-nium cenderung untuk membaca-ulang kanon (teori besar, metanaratif) masa lalu dengan pisau analisis interseksionalitas. Apa yang dimaksud in-terseksionalitas berangkat dari asumsi bahwa segala sesuatu berinterseksi dengan berbagai macam hal: contohnya konsep mengenai “perempuan” dan “laki-laki” merupakan interseksi dari seks, keetnisan, ras, kelas, gen-der, kenasionalan, keruangan (spaciality), waktu, bahasa, wacana, budaya, dan banyak macam lainnya. Konsep “perempuan” dan “laki-laki” pun da-pat merupakan kategori sosiologis, ekonomis, politis maupun episteme, dan bahkan sebagai diskursus yang tercipta dalam ujaran maupun teks. Analisis interseksional itu tumbuh dalam era pascastrukturalis dan pasca-modernis yang dewasa ini membangkitkan pembacaan-ulang para feminis terhadap kanon masa lalu dari posisi kontemporer.

Teori Marx sebagai kanon dalam genre filsafat modern tak luput dari pem-bacaan-ulang para feminis –terutama sejak dekade 1970an-- ketika para feminis mencari penjelasan atas ketertindasan perempuan (pada awal abad 20 disebut women’s question). Pengguna teori Marx pada era 1970an dan awal dekade 1980an cukup meluas tak hanya dari kalangan feminis sosialis dan Marxis, melainkan juga dari feminisme radikal. Stevi Jackson[1] mencatat, sejak gerakan perempuan muncul dalam perkembangan ge-rakan kiri radikal di sekitar masa itu, ada banyak feminis yang menoleh –atau setidaknya bersimpati—dengan teori Marx dan Marxisme. Daya tarik Marxisme yang utama karena menawarkan analisa mengenai penindasan sebagai sesuatu yang sistematis dan menyatu dalam struktur masyarakat serta tentang teori perubahan sosial (revolusi) yang men-janjikan kesetaraan.

Donwload Full Ebook Klik Link Di Bawah Ini :

Donwload Ebook Kapitalisme dan Penindasan Terhadap Perempuan : Kembali Ke Marx

Posted by : West Odhe 1 Comment

Enam tahun lalu, seorang kawan menghadiahi penulis sebuah buku. Judulnya The Part Played by Labour in the Transition from Ape to Man. Buku tua nan tipis itu terbitan Foreign Language Press, Peking 1975. Penulisnya Frederick Engels. Kebetulan, waktu itu penulis sedang belajar paleoantropologi, bidang kajian ilmiah atas fosil dan bukti-bukti fisik yang membatu lainnya dari evolusi manusia. Dari pembacaan buku tersebut lahirlah tulisan pertama yang mencoba merekonstruksi teori Engels ihwal alur evolusi manusia. Setahun berikutnya tulisan itu terbit di Jurnal Antropologi Indonesia. Rupanya, makin didalami makin tampaklah bahwa materialisme dialektis amat berpengaruh terhadap cara pandang terhadap evolusi. Pendekatan inilah yang membedakan spekulasi Engels dan tafsirnya atas fakta paleoantropologis.

 Garis besar alur evolusi yang Engels teorikan, yakni bahwa ciri-ciri Homo sapiens (bipedalisme, kapasitas otak besar, produksi perkakas, dan bahasa) tidaklah berevolusi secara serempak sebagaimana Darwin teorikan sebelumnya, tapi bertahap dengan dimulainya adaptasi bipedal untuk hidup di permukaan tanah, dan bahwa evolusi kapasitas otak bukanlah sebab tapi akibat dari evolusi ciri-ciri hominin lain yang berkembang terlebih dahulu, sudah tidak lagi diperdebatkan. Perdebatan hanya tinggal kapan, di mana, dan dan bagaimana proses itu berlangsung.

Tujuan penulis semula hanya memperkenalkan esai Engels tersebut di atas. Namun memperkenalkan saja tak cukup. Apa pasal? Engels menulis di abad ke-19 ketika paleontologi masihlah kanak-kanak, tatkala temuan fosilfosil manusia amatlah terbatas, dan gagasan-gagasan spekulatif lebih dominan ketimbang fakta dalam menafsirkan temuan tersebut. Ada banyak spekulasi Engels yang keliru menurut standard mutakhir. Yang terbaik darinya bukanlah spekulasinya, tapi kerangka pikir materialisme dialektisnya. Dan kerangka pikir inilah yang penulis pakai dalam upaya merekonstruksi kembali apa yang Engels teorikan berbekal temuan-temuan dan teori-teori terbaru dalam bidang evolusi manusia. Meskipun ada beberapa perubahan, tapi keterangan dan argumen pokok tulisan-tulisan yang dimuat buku ini tidak banyak berubah dari tulisan yang sebelumnya diterbitkan di media lain.


Donwload Full Ebook Klik Link Di Bawah Ini :

Donwload Ebook Marxisme dan Evolusi Manusia

Posted by : West Odhe 6 Comments

Masyarakat borjuis modern yang timbul dari runtuhnya masyarakat feodal tidak menghilangkan pertentangan-pertentangan kelas. Ia hanya menciptakan kelas-kelas baru, syarat-syarat penindasan baru, bentuk-bentuk perjuangan yang baru sebagai ganti yang lampau.

Tetapi zaman borjuasi mempunyai sifat yang istimewa ini, ia telah menyederhanakan pertentangan kelas. Masyarakat seluruhnya semakin lama semakin terpecah menjadi dua golongan besar yang langsung berhadapan satu dengan yang lain- borjuasi dan proletariat.

Dalam buku karya Marx dan Engels ini kita diajak untuk merunut lebih dalam partai-partai kelas buruh, dimana salah satunya adalah kelas partai komunis. Sama dengan kelas yang lainnya, kelas partai komunis juga tidak mempunyai kepentingan tersendiri dan terpisah dari kepentingan-kepentingan proletariat sebagai keseluruhan.

Sangat menarik untuk membaca pemikiran kedua tokoh tersebut. Membaca pemikiran-pemikiran mereka akan membuka wacana-wacana baru yang kontekstual dengan saat sekarang. Selain itu dengan membacanya maka kita diajak untuk membedah fenomena sosial pada waktu itu.

Donwload Full Ebok Klik Link Di Bawah Ini :

Donwload Ebook Marx-Engels : Manifesto Partai Komunist

Posted by : West Odhe 1 Comment

BUKU kecil yang sedang Anda pegang ini, sungguh sangat menarik. Marta Harnecker, sang penulis, betul-betul memanfaatkan ruang terbatas ini dengan sebaiknya-baiknya untuk mengekspresikan gagasan-gagasan dan penafsirannya tentang apa yang disebut mantan Presiden Republik Venezuela, almarhum Hugo Chavez Friaz sebagai ‘Sosialisme Abad Keduapuluh Satu.’

Melalui buku ini, Harnecker membuktikan bahwa klaim tentang ‘Matinya Sosialisme’ dan ‘Liberalisme sebagai Akhir Sejarah’ adalah salah. Pada saat yang sama, ia juga menunjukkan bahwa pasca Perang Dingin, dunia bukannya semakin aman dan damai, tetapi semakin terpuruk dalam ancaman kemanusiaan akibat kemiskinan, ketidakadilan sosial, kerusakan lingkungan, rasisme, perdagangan manusia, politisasi agama, dan perang yang disebabkan oleh dianutnya ideologi kapitalisme-neoliberal.

Donwload Full Ebook Klik Link Di Bawah Ini :

Donwlaod Ebook Sosialisme Abad Keduapuluh Satu : Pengalaman Amerika Latin

Posted by : West Odhe 0 Comments

Dua tahun setelah aksi berdarah Gerakan 30 September, Sjam Kamaruzaman baru muncul di depan publik. Ketika itu, Juli 1967, ia menjadi saksi dalam pengadilan Sudisman, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Indonesia.

Sebelumnya ia hanya bayang dalam halimun: keberadaannya setengah dipercaya, setengah tidak. Biro Chusus, badan rahasia PKI yang dipimpinnya, semula diduga hanya khayalan tentara untuk memudahkan Soeharto memusnahkan partai komunis itu. Namun Sjam membenarkan semua tudingan. Ia mengaku memimpin Biro Chusus dan merencanakan aksi rahasia G30S.

Sebagai orang yang bertugas mempengaruhi anggota tentara agar mendukung PKI, ia punya akses ke kalangan militer. Seorang putranya mengenang bagaimana di penjara Sjam menempati sel yang besar serta diizinkan memiliki uang satu tas penuh untuk memenuhi segala kebutuhan.

Siapakah Sjam, lelaki dengan lima nama alias itu? adakah ia agen ganda atau sekedar pengikut Ketua PKI D.N. Aidit yang setia?

Donwload Full Ebook Klik Link Di Bawah Ini :

Donwlaoad Ebook Sjam Lelaki Dengan Lima Alias

Posted by : West Odhe 1 Comment

- Copyright © KUBOKI (Kumpulan Ebook Kiri) - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -